Kenaikan TDL BBM harus jadi opsi terakhir
OLEH AGUST SUPRIADI NANA OKTAVIA MUSUANA
Bisnis indonesia
JAKARTA Laju inflasi Indonesia sepanjang tahun lalu tercatat 2,78% atau terendah dalam 10 tahun terakhir menyusul terjadinya penurunan harga pada administered price.
Kepala BPS Rusman Heriawan mengungkapkan selama periode Januari-Desember 2009, rata-rata laju inflasi 2.78% atau jauh di bawah target APBN-P 2009 yang dipatok 4,5%.
Rendahnya inflasi tersebut terutama dikarenakan harga barang yang ditentukan pemerintah {administered price) mengalami deflasi sebesar 326%.
"Inflasi 2009 merupakan pencapaian inflasi terendah setidaknya sepanjang 10 tahun terakhir. Bahkan, pada era orde baru target inflasi 5 % pun tidak pernah tercapai, jelasnya, kemarin.
Rendahnya inflasi 2009 juga didukung oleh tidak adanya kebijakan yang memicu inflasi terhadap administered price, baik itu tarif dasar listrik maupun BBM Adapun kontribusi inflasi inn tercatat 4,28%.Pada bagian lain, BPS menyebutkan angka inflasi Desember 2009 mencapai 0,33%. Menurut Rusman, inflasi ini sedikit berbeda dari biasanya, di mana kontribusi harga bahan makanan justru negatif terhadap penciptaan inflasi pada bulan itu.
Jadi prestasi
Dalam kesempatan berbeda, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui laju inflasi 2009 memang jadi salah satu prestasi ekonomi sepanjang 2009. Selain
menyoroti inflasi dia juga menyebut pemerintah telah menjalankan program 100 hari sekitar 92%. "Inflasi cukup rendah sehingga bisa kita katakan dalam situasi resesi dan di belahan negara lain tumbuh tidak menggembirakan, Indonesia masih bisa tumbuh positif."
Menkeu Sri Mulyani Indrawati menilai secara umum kinerja perekonomian tahun Lalu memuaskan meskipun dalam kondisi ekonomi yang tidak mudah.Sejumlah indikator yang menguatkan terjadinya perbaikan itu a.L pertumbuhan ekonomi 43%-4,4%, nilai tukar ratarata berkisaT Rpl0300/US$-Rpl0.400/USS atau mengalami apresiasi 15% dari posisi tahun sebelumnya.
"Walaupun ekspor terkon-traksi, ada capital inflow cukup besar, cadangan devisa mencapai posisi tertinggi Selama ini US$65.8 miliar."
Untuk tahun ini, pemerintah memperkirakan cadangan devisa hingga akhir tahun bisa memcapai USS73 miliar. Rusman menambahkan target laju inflasi 5% akan dapat terwujud jika suplai dan distribusi barang dan jasa sebaik tahun lalu. Akan tetapi, dia mengingatkan kemungkinan inflasi yang lebih tinggi jika ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan bakar minyak (BBM). "Kenaikan TDL dan BBM sebaiknya jadi opsi terakhir karena multiplier effect yang besar. Laju inflasi bisa kembali normal ke 12%-13%. agusuupnadiS-
tTK m iff rymn nbr(flinQhr*ni tn i(f)
http://bataviase.co.id/detailberita-10477866.html
No comments:
Post a Comment